Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar - Tradisi dan Budaya
Tradisi dan Budaya di Melayu Riau
Balimau Kasai
Balimau Kasai merupakan tradisi untuk menyambut bulan ramadhan. Tradisi ini dilakukan saat siang hari, sehari sebelum bulan ramadhan datang. Balimau Kasai adalah membasuh diri (pembersihan diri lahir dan batin).
Balimau kasai ini berawal dari tradisi penduduk sungai gangga yang berada di India mereka menganut agama hindu yang memiliki tradisi penyucian diri di sungai, agar dosa-dosa mereka hilang bersama mengalirnya air sungai tersebut dan kemudian agama itu berkembang di Indonesia hingga sampai ke pelosok negeri yang ada di nusantara dan sungai di kampar. Balimau Kasai berasal dari bahasa Kampar, Balimau artinya membasuh tubuh dengan air yang dicampur limau atau jeruk. Kasai artinya suatu ramuan atau campuran dari bahan alami untuk mengharumkan tubuh.
Tradisi ini masih di wariskan secara turun temurun hingga saat ini di kalangan Melayu Riau. Tradisi ini dipercaya bermula dari kebiasaan Raja Pelalawan. Menurut masyarakat kebanyakan tradisi ini wajib dilakukan.
Selain membersihkan diri, tradisi ini juga dilakukan sebagai kesempatan untuk memperkuat rasa persaudaraan sesama muslim di Riau dengan saling mengunjungi saudara atau orang yang di tuakan dan saling maaf memaafkan.
Tradisi ini dilakukan hampir diseluruh kabupaten yang ada di Riau, tapi memiliki nama yang berbeda. Contohnya Kabupaten Kampar mengenalnya dengan sebutan Balimau Kasai, di PekanBaru dikenalnya dengan sebutan Petang Megang, di Indragiri Hulu disebut dengan Balimau. Walaupun memiliki nama yang berbeda-beda tetapi memiliki arti yang sama.
Alat dan bahan yang perlu di siapkan untuk mandi Balimau Kasai yaitu:
- Menyiapkan baju 6 warna, yaitu: putih, hijau, kuning, merah, hitam, dan kelabu. Baju warna putih secara khusus digunakan oleh pemimpin upacara, dan warna yang lainnya di pakai oleh pembantunya.
- Guci atau Kendi. Guci yang digunakan adalah guci khusus yang telah berumur ratusan tahun. Guci ini untuk tempat ramuan khusus.
- Ramuan khusus, yaitu campuran air yang di ambil dari sungai kampung yang telah dibacakan mantera dan dicampur dengan jeruk nipis 7 buah, pinang 7 butir, kunyit 7 mata, mata mukot 7 jumput, dan bawang merah 7 biji.
Tata cara pelaksanaan mandi Balimau Kasai, yaitu:
Sehari sebelum acara, orang-orang ziarah ke makan tokoh-tokoh masyarakat
Kemudian para peserta upacara langsung menuju ke dermaga Lubuk Bunter. Selanjutkan menyeberangi sungai Jada Sementara itu sang pemimpin upacara menyiapkan ramuan khusus. Lalu ramuan tersebut dibungkus dan dimasukkan dalam tas berisi kain lima warna. Pada hari berikutnya, pemimpin upacara menuju tempat pelaksanaan upacara dengan menggunakan pakaian putih dengan dikawal oleh para pengawal. Setelah semua persiapan cukup, acara balimau dimulai. Dan kemudian peserta mengucapkan niat sebelum memulai. Kemudian pemimpin upacara dengan didampingin 5 pengawal membaca doa dan memantrai air ramuan yang ada dalam kendi. Setelah itu air ramuan tersebut disiramkan kepada warga. Acara pemandian dimulai dengan membasahi telapak tangan kanan dan dilanjutkan dengan tangan kiri, jika dalam upacara ini hadir pejabat penting, maka para pejabat tersebut dimandikan terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan membasuh kaki kanan lalu kaki kiri. Setelah itu membasahi ubun-ubun. Kemudian dilanjutkan dengan seluruh badan. Setelah semua peserta upacara selesai mandi. Kemudian dipentaskan tarian Nampi. Setelah itu dilanjutkan dengan pelaksanaan tradisi adat Sepintu Sedulang, yaitu membawa makanan secara bergotong-royong di suatu tempat, seperti masjid. Dan setelah itu acara selesai.
dirangkum dari sumber berikut:
Comments
Post a Comment